Tuesday, August 21, 2012

Sungguh Teganya Kau Nak..Itu Hanyalah Sebuah Cincin..


Kisah ini disebutkan oleh al-Akh asy-Syaikh Ali bin Abdul Khaliq al-Qarni dalam ceramah yang berjudul, Kull Yaghdu (masing-masing akan pergi). Kisah ini dituturkan kepadanya oleh salah seorang penjual perhiasan di daerah selatan…Penjual perhiasan itu mengatakan:

Suatu hari dari hari-hari terakhir bulan Ramadhan, seorang laki-laki dan istrinya, serta ibu dan anaknya datang kepadaku. Sang ibu sangat pemalu dan ia menggendong anak dari laki-laki ini… Sang ibu berdiri dengan membawa anak itu di sebelah samping, dan istrinya datang lalu mengambil emas yang harganya setara dengan 20.000 riyal. Kemudian sang ibu maju dan mengambil sebuah cincin emas yang berharga 100 riyal.


Kisah Gadis Kecil Yang Shaliha

















Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya. Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:

Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.

Sunday, August 19, 2012

Golongan Yang Sering Di Doakan Oleh Malaikat

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”.

(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)